Mulailah Bisnis dengan Kejujuran
Kepercayaan adalah sebuah harga dari kejujuran. Dimana kejujuran sendiri adalah adanya keterbukaan, tanpa harus ada yang ditutupi. Ketika kejujuran terjadi antara beberapa pihak maka yang muncul adalah kepercayaan. Lalu apa harga dari kepercayaan? Tidak ada rasa percaya lagi, saya rasa.
Cerita ini bermula ketika beberapa minggu terakhir saya sempat mendapatkan kepercayaan untuk memulai sebuah bisnis. Sebuah bisnis yang bentuk sebenarnya adalah “sebuah kue yang kecil namun sudah dikerubuti pasukan semut merah yang cukup banyak”. Namun “kue yang kecil” itu sendiri sudah saya mimpikan sejak beberapa bulan lalu. Maka ketika ada kesempatan untuk memulai mimpi dengan sesuatu yang lebih besar, kenapa tidak saya mulai sekalian saja mimpi saya dengan sesuatu yang lebih besar.
Waktu berjalan dengan sedikit wanti-wanti dari saya untuk menyadari bahwa sebenarnya “kue” yang sedang kita coba makan ini adalah “kue yang kecil”, namun dengan “semut merah” yang banyak memperebutkan “kue” yang kecil tadi. Jadi mungkin jangan terlalu percaya pada hitungan yang telah mereka buat. Oh, posisi saya di sini cuma sebagai “koki”, bukan sebagai penyedia “tepung” untuk membuat “kue” tadi. Para pembuat “kue” mengerti tentang itu dan tidak membuat mereka mundur.
Mempelajari “resep” adalah sebuah perjalanan untuk membuat “kue” ini. Namun rupanya dalam mempelajari membuat “kue” ini saya mendapati adanya ketidakjujuran dari salah satu penyedia “tepung”. Sulit untuk tidak percaya memang, tapi itu yang terjadi. Setelah beberapa pancingan, ternyata benar adanya bahwa salah satu penyedia “tepung” ini tidak jujur. Mungkin ini lebih ke sumber pembuatan “tepung”nya, walaupun jelas penyedia “tepung”nya juga salah. Sesaat setelah mengetahui itu, “mimpi” saya berubah menjadi “mimpi buruk” walau tidak juga mengharapkan “mimpi indah”. Ketidakpercayaan muncul dan menjadi patah semangat pasti. Keesokan harinya, saya mengundurkan diri sebagai “koki”.
Dari kejadian itu saya mendapatkan bahwa kejujuran adalah penting, terutama saat ingin memulai suatu bisnis. Patah semangat mungkin, namun saya senang karena di satu sisi tidak merasa diberdayai dan di satu sisi lain, sebagai “koki”, faham atas teknik “memasak”. 2-1, itulah angka yang saya dapatkan untuk kemenangan saya. 
Jadi bila Anda ingin memulai bisnis, mulailah dengan kejujuran. Dengan kejujuran itu pulalah Anda akan mendapat kepercayaan. Apakah Anda dengan saya untuk ini? 